Penceramah : Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution, MA
Hari/Tanggal : Senin, 02 April 2018
Judul ceramah : Beriman Kepada Al-Qur’an
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah, 2: 2)
Ada beberapa kali Allah menyebutkan al-Qur’an sebagai petunjuk. Salah satunya pada surah al-Baqarah di atas. Ini menandakan betapa pentingnya al-Qur’an itu dijadikan pedoman oleh umat Islam. Selain al-Qur’an, kitab umat Islam tersebut juga diberikan beberapa nama lain, seperti al-huda, al-kitab, al-furqan, asy-syifa dan lain sebagainya. Nama-nama ini merujuk pada fungsi dan peranan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Allah juga telah menjelaskan dengan gamblang konsekuensi yang diberikan kepada orang yang mengamalkan al-Qur’an dan orang yang tidak memperdulikan al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah bukti kerasulan Nabi Muhammad. Ibarat orang kaya, tandanya adalah banyak harta. Begitu juga seorang rasul tandanya adalah kitab. Al-Qur’an itu senantiasa terpelihara secara faktual. “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr, 15: 9) Ini bisa kita lihat dari banyaknya orang yang menghafal al-Qur’an di seluruh dunia. Selain itu, Allah dalam tersebut di atas juga telah menggaransi bahwa al-Qur’an itu tidak akan pernah hilang di muka bumi ini. Ia akan tetap terpelihara sepanjang masa.
Al-Qur’an harus menjadi bagian dari kehidupan seorang muslim. Caranya adalah dengan senantiasa membaca dan mempelajari isi al-Qur’an. Ibadah membaca al-Qur’an adalah ibadah yang paling praktis. Berbeda dengan shalat misalnya harus dikerjakan pada waktunya dan berbagai persyaratan lainnya seperti harus menghadap kiblat, suci badan dan tempat. Begitu juga ibadah zakat harta misalnya yang dikeluarkan ketika harta yang dimiliki berlebih. Zakat fitrah yang dikeluarkan hanya pada bulan Ramadhan. Haji yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Sementara membaca al-Qur’an bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Selagi ada keinginan yang kuat, maka ibadah membaca al-Qur’an bisa dilakukan oleh siapapun. Membaca al-Qur’an juga bisa dilakukan dengan aktivitas lainnya.
Kita harus menyadari bahwa bukti keberimanan kita kepada al-Qur’an salah satunya adalah ikut memelihara eksistensi al-Qur’an di muka bumi ini. Tidak ada cara lain yang lebih ampuh yang bisa dilakukan untuk memelihara al-Qur’an selain dari rajin membaca, menghafal dan mempelajarinya. Merugilah orang-orang yang tidak ikut memelihara al-Qur’an. Sebab al-Qur’an menjadi salah satu yang bisa memberikan syafaat di hari akhirat kelak. Mari kita jadikan al-Qur’an bagian dari kepribadian dan kesibukan kita sehari-hari.