Dr. Rubino, MA.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Ada tiga kecerdasan yang sering dikembangkan oleh orang, para ahli, untuk menjadikan manusia yang benar-benar sempurna, menjadi manusia yang paripurna. Yang pertama adalah kecerdasan intelektual. Yaitu membangun intelektual agar berkembang secara baik, bisa dipergunakan secara baik, dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup yang sedang dihadapi.
Yang kedua adalah kecerdasan emosional. Yaitu bagaimana kita berupaya mengembangkan emosi yang kita miliki agar betul-betul terarah dan tidak keluar dari aturan-aturan dan nilai-nilai dalam kehidupan kita. Dan yang ketiga adalah kecerdasan spiritual. Yaitu sebuah kecerdasan yang perlu dikembangkan dalam hidup ini, bagaimana rohani kita berkembang secara baik. Tunduk dan patuh kepada Allah Swt, kemudian kita mampu mengatasi persoalan-persoalan kehidupan ini secara baik dan tidak keluar dari aturan Allah Swt.
Terkait dengan persoalan kecerdasan spiritual ini, mari kita merujuk kepada Al-Qur’an ayat yang memerintahkan kita berpuasa, dalam surat Al-Baqarah ayat 183 dan seterusnya. Kita akan menemukan beberapa hal, dalam upaya pengembangan kecerdasan spiritual yang harus kita lakukan. Kalau kita lihat dari beberapa ujung ayat, mulai dari Al-Baqarah ayat 183 ini. Pertama adalah dengan berpuasa sesungguhnya manusia itu diharapkan secara perilakunya menjadi orang-orang yang cerdas terhadap berbagai perintah Allah Swt. dan juga cerdas dalam menyahuti dan meninggalkan larangan Allah Swt. Sehingga Al-Baqarah ayat 183, tujuan dari pelaksanaan ibadah puasa kita adalah “Supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.”
Orang yang selalu tunduk dan patuh terhadap perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan Allah Swt baik dalam kondisi sendiri, sunyi, atau juga dalam kondisi ramai. Kalau kita melakukan perintah Allah karena banyak orang melakukannya, itu adalah sesuatu yang biasa saja. Kalau kita meninggalkan larangan Allah karena orang banyak tidak melakukan itu, itu juga perbuatan yang biasa saja. Tapi yang diharapkan adalah kita mau melakukan perintah Allah Swt padahal kita dalam kondisi sendiri, tidak ada orang yang mengetahuinya. Dan juga kita tidak mau mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah Swt meskipun dalam kondisi sendiri, hanya dia dan Allah lah yang tahu.
Oleh karena itu puasa akan mendidik kita menjadi orang yang selalu di awasi oleh Allah Swt di manapun dia berada. Baik dalam kondisi di tengah orang ramai ataupun dalam kondisi sedang sendiri di dalam kamar. Orang yang berpuasa itu adalah orang yang menyembunyikan ibadah yang dilakukannya. Karena tidak mungkin orang yang berpuasa itu akan riya’ terhadap apa yang dilakukannya. Oleh karena itu kecerdasan rohani, kecerdasan spiritual yang dilahirkan dari puasa ini adalah kita akan menjadi orang-orang yang diawasi oleh Allah. Sehingga tumbuh dalam kesadaran diri kita, di manapun kita berada, Allah akan senantiasa melihat apa yang kita kerjakan, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
Kedua, lanjutan dari ayat tentang berpuasa ini akan mendidik kita menjadi orang-orang yang cerdas dalam pengetahuan. Orang-orang yang berpuasa itu menjadi orang-orang yang paham tentang bagaimana sesungguhnya hikmah dan keutamaan dari puasa. Diharapkan dengan berpuasa akan melahirkan kita menjadi orang yang cerdas, yang tahu tentang hakikat dan makna dari nilai-nilai kebaikan itu.
Ketiga, orang yang berpuasa adalah orang-orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. Tidak hanya sebatas pada ucapan Alhamdulillah, tidak hanya sekedar kita meyakini dengan hati kita bahwa apa yang kita peroleh dan nikmati ini datangnya dari Allah. Tetapi sesungguhnya yang diharapkan dari kesyukuran kita itu adalah munculnya sebuah perilaku kesyukuran, seperti membantu orang lain. Memiliki empati yang tinggi, setelah itu kita akan membantu orang lain, karena kita juga merasakan betapa tidak enaknya lapar, haus, tidak memiliki apa-apa ketika kita dalam kondisi lapar dan haus.
Kecerdasan dalam bentuk kesyukuran ini sangat penting dalam hidup kita. Bahwa kita sebagai makhluk sosial tentu berharap perilaku kita, puasa yang kita lakukan bukan hanya membentuk kita menjadi orang-orang yang shaleh secara individual, dekat kepada Allah. Tetapi juga puasa yang kita lakukan akan mendidik kita menjadi orang-orang yang cerdas secara sosial.
Keempat, yang akan lahir dari pelaksanaan ibadah puasa kita adalah kita akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah Swt. Karena kita merasa dekat kepada Allah, dengan ibadah puasa ini kita tidak mau melakukan sebuah pelanggaran. Muncul sebuah kesadaran dalam diri kita bahwa Allah itu dekat dengan kita. Dan masih banyak lagi sesungguhnya kecerdasan yang bisa lahir dari puasa yang kita lakukan. Pada intinya adalah puasa akan bisa mendidik kita untuk melakukan pengembangan terhadap kecerdasan. Tidak hanya kecerdasan intelektual, emosional, tetapi juga kecerdasan spiritual. Dekat kepada Allah dan juga dekat kepada sesama manusia.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.