Dr. Razali, MA.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Adapun tema kita kali ini adalah tentang taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah Swt. Taqarrub ini dulu dikenal sebagai suatu tujuan utama yang dilakukan oleh orang-orang Sufi. Yaitu senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Allah Swt. dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah Swt. Bahkan Allah Swt. sengaja memberikan fasilitas yang besar, memberikan kesempatan yang begitu luas kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa mendekatkan dirinya kepadaNya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “Apabila hambaKu bertanya tentang Aku, maka katakan sesungguhnya Aku dekat. Dan Aku akan mengabulkan permintaan mereka jika mereka berdo’a kepadaKu.”
Di dalam ayat yang lain Allah Swt. juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami itu lebih dekat daripada urat leher mereka.” Quraish Shihab menafsirkan ayat ini, yang dimaksud dekat di sini adalah Allah itu sangat dekat dengan hamba-hambaNya berdasarkan ilmuNya. Artinya Allah Swt. memberikan kesempatan yang seluas-luasnya agar hamba-hambaNya, orang-orang yang beriman senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Ketika hamba itu begitu dekat dengan Allah Swt. apapun permintaan, apapun keinginan yang diinginkan oleh hamba-hambaNya maka akan dipenuhi oleh Allah Swt. Ketika hambaNya sudah begitu dekat dengan Allah Swt. maka Allah akan ridho terhadapnya, Allah akan cinta terhadapnya. Maka Allah lapangkan rezekinya, Allah berikan kesehatan, keselamatan dalam kehidupannya. Allah perbaiki karirnya, masa depannya, takdirnya, dan begitulah terus menerus.
Para ulama mengatakan setidaknya ada 16 hal yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. tapi kali ini kita hanya membahas sebagiannya saja. Yang pertama adalah dengan iman. Ketika seseorang meyakini bahwasanya Allah itu adalah Tuhan yang satu, tidak ada yang lain yang patut disembah kecuali Allah Swt. Beriman kepada Allah, beriman kepada kitabullah, kepada malaikat, kepada rasul dan kepada hari kiamat. Maka ketika iman itu melekat dalam hati kita, maka kita semakin dekat dengan Allah Swt.
Kemudian dengan melaksanakan ibadah shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Bahkan orang-orang Sufi, para salafush-shalih dulu menjadikan segala sesuatu yang disunnahkan oleh Allah Swt itu menjadi suatu pekerjaan yang wajib. Menurut mereka salah satu usaha untuk meningkatkan iman kepada Allah Swt. adalah dengan memperbaiki ketaqwaan kepada Allah Swt. Bagi mereka taqwa itu adalah mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah Swt.
Sedangkan bagi mereka perintah Allah itu ada dua, yang pertama perintah yang tegas berupa kewajiban, dan yang kedua adalah perintah yang tidak begitu tegas yaitu sunnah. Dua-duanya apabila dikerjakan berpahala, sedangkan yang wajib apabila ditinggalkan akan berdosa, sedangkan sunnah kalau ditinggalkan tidak mengapa. Tapi apakah patut kita meninggalkan sunnah-sunnah yang pahalanya, ganjarannya luar biasa. Seperti shalat dua rakaat sebelum fajar, Rasulullah Saw. mengatakan shalat sunnah dua rakaat sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia beserta isinya. Apakah kita patut meninggalkan hal yang demikian?
Ternyata shalat sunnah dua rakaat sebelum fajar itu lebih baik daripada rumah yang mewah, lebih baik daripada kebun yang luas, pangkat jabatan beserta embel-embelnya. Bagi orang tasawuf itu lebih utama daripada dunia. Maka mereka menjadikan hal-hal yang sunnah itu sebagai wajib dalam kehidupan mereka. Mereka meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt. Bagi mereka larangan Allah itu ada dua, yang pertama larangan yang tegas, yaitu apa yang diharamkan oleh Allah Swt.
Sedangkan yang kedua adalah larangan yang tidak tegas, yaitu apa yang makruh. Bagi mereka makruh itu hampir mendekati haram, karena jika dikerjakan tidak apa-apa, tetapi jika ditinggalkan akan berpahala. Alangkah ruginya kita melakukan suatu perbuatan tapi tidak ada nilainya, tetapi meninggalkannya itu berpahala. Artinya kalau kita lakukan, kita mengerjakan suatu pekerjaan yang sia-sia, mubazir, seperti merokok dan sebagainya.
Banyak sekali usaha-usaha yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Dengan shalat, dikatakan shalat itu adalah zikir, sebagai washilah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, bulan yang penuh dengan ampunan. Allah Swt. sengaja membentangkan ampunanNya seluas-luasnya. Jika kita memiliki dosa seluas langit dan bumi pun Allah akan ampuni dosa-dosa kita ketika kita memohon ampun kepada Allah Swt.
Banyak-banyaklah berdo’a kepada Allah Swt. sebagai washilah untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt. dan sebagai washilah untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah Swt. Mudah-mudahan kita adalah orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan Allah menerima segala permintaan kita, dan Allah meridhoi kita sebagai hamba-hambaNya yang mukhlis, dan Allah Swt. memberikan ganjaran yang sebaik-baiknya bagi kita.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.