HIMBAUAN
MARI MEMBANGUN KETAKWAAN DAN MEMAKMURKAN MASJID DENGAN SHALAT FARDHU BERJAMAAH
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah, 9: 18)
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang senantiasa tercurahkan kepada kita tiada henti-hentinya.Anugerah rahmat sungguh tak terhitung banyaknya “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sungguh Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. An-Nahl, 16: 18)
Ada rahmat nikmat berupa kemudahan finansial, kesehatan, dan afiyah yang membuat diri dapat menjalani kehidupan penuh nikmat dan rasa lega.Ada juga rahmat rezeki berupa kecemerlangan berpikir dan ketepatan bertindak sehingga dapat melakukan hal-hal tertentu bagi diri dan keluarga secara arif dan bijak. Juga memudahkan kita mengatasi berbagai persoalan dalam mencapai target dan cita-cita. Oleh karena itu kita perlu rajin ke masjid untuk beribadah agar menjadi orang bertakwa.“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At-Thalaq, 65: 2-3)
Seorang mukmin muttaqin akan mendapat rezeki yang tak terduga dan memperoleh naungan rahmat-Nya. Dapat menikmati kehidupan dunia dan akhirat dengan penuh sejahtera dan kedamaian lahir dan batin. Inilah yang kita do’a kan dalam setiap rakaat shalat pada akhir surat Al-Fatihah.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, perlu kami sampaikan beberapa hal:
Pertama, Alhamdulillah atas rahmat-Nya kita telah diberi petunjuk selama ini menjadi orang yang berpartisipasi meramaikan Masjid Taqwa. Adakala partisipasi berupa kegiatan ibadah mahdhah, seperti shalat fardhu berjamaah dan ibadah ‘ammah, seperti berzikir, berdo’a, shalat sunnat, tadarrus Alqur’an, pengajian bulanan dan mingguan, berzakat, berinfak, sedekah, i’tikaf, berdiskusi, muzakarah dan amalan sholeh lainnya. Semoga partisipasi tersebut dapat memantaskan kita menjadi orang beriman dan mendapat petunjuknya. Sebagaimana pernyataan surat At-Taubah : 18 diatas. Orang beriman pasti yakin akan Kemahakuasaan Allah dalam menentukan nasib rezeki manusia di dunia dan akhirat. Kita yakin hanya Allah yang menganugerahkan rezeki dan rahmat-Nya, sehingga kita mampu mengembangkan sumber daya manusia pada diri, guna dapat memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kita dengan sebaik-baiknya.Melalui potensi sumber daya manusia yang menyehatkan jasmani dan rohani anugerah-Nya kita bekerja untuk meraih kehidupan yang layak dan membahagiakan, dan dapat mengabdi kepada Allah SWT, kepada orangtua, keluarga, dan masyarakat.
Beriman kepada hari akhirat berarti kita meyakini Kemahakuasaan dan Keadilan Allah dalam memberi balasan amal baik kepada hamba-Nya. Baik balasan berupa perlindungan Allah yang menjadikan suasana hati kita damai dan bahagia di dunia maupun balasan berupa pahala yang menyambut dan mengantarkan kita masuk ke dalam surga jannatun na’im, kekal di sana selama-lamanya.
Kedua, masjid berfungsi sebagai tempat beribadah, baik ibadah menempa kesalehan individual, maupun kesalehan sosial.Kesalehan individual teraktualisasi melalui shalat, zikir, do’a dan sebagainya yang dapat membersihkan hati dan menenangkan jiwa.Juga dapat menyelamatkan kita dari dera kegalauan dan kecemasan yang sering menguras seluruh energi pikiran.Shalat membebaskan kita dari derita penyakit dunia, yaitu hidup terasa hampa dan kehilangan makna.Shalat mencegah kita dari berbagai perilaku maksiat dan dosa.Sementara itu pahalanya menggaransikan kita masuk sorga.
Menurut penelitian Daniel Golleman (penulis buku “Kecerdasan Emosional”) orang yang berjiwa tenang dan berhati bersih berarti setiap saat men-suplay dirinya dengan berbagai vitamin hidup yang membuat antibody tubuh menjadi semakin kuat dan energinya kian berpijar sehingga membuat pikiran menjadi cemerlang dan tajam.Sebaliknya, bila perasaan kita dilanda suasana stres dan sering galau menjadikan antibody tubuh menjadi lemah (ibarat orang yang menenggak racun). Tubuh terasa kurang fit, kesehatan dan daya pikir menurun. Bahkan menimbulkan kekacauan dalam memutuskan persoalan strategis bagi masa depan, Sering ceroboh serta panik dalam mengatasi keadaan. Itulah sebabnya Allah memerintahkan kita selalu berzikir mengingat-Nya agar hati menjadi tenang “Ketahuilah dengan mengingat Allah (Shalat) hati menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’d, 13: 28). Mengingat Allah, mendirikan shalat 5 waktu dan membaca Alqur’an, serta memaknai segala rahmat-Nya dengan rasa syukur bersenandung dalam hati adalah bentuk amalan zikir yang memantaskan kita meraih kemenangan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ketiga, Ibadah Zakat adalah pilar terpenting dalam membangun masyarakat Islam yang madani. Para muzakki menyadari betul bahwa harta yang berada di tangannya, bukan miliknya. Tetapi milik Allah yang dengan salah satu cara kasih sayang Nya (rahmat-Nya) menguasakan kepada diri kita. Untuk itu agar harta tersebut itu memiliki berkah (bernilai baik dalam segala sesuatunya), maka perlu dibersihkan, yaitu dengan mengeluarkan zakat. Selain itu juga proaktif memberi infak dan sedekah kepada orang-orang yang perlu mendapat bantuan di tengah masyarakat. Berinfak untuk membangun kemaslahatan masyarakat seperti membangun masjid, sekolah, organisasi kemasyarakatan, STM dan sebagainya. Mengamalkan hal tersebut berarti kita melatih rasa empati dan simpati terhadap situasi sosial. Kita diperintahkan untuk meniru sifat Allah al-Wahhab (Maha Pemberi). Menurut hadis “memberi sedekah dapat memancing rezeki”. Untuk itulah mari kita memancing rezeki untuk diri dan keluarga kita. Karena semakin banyak memberi, semakin banyak rahmat Allah yang dapat kita peroleh. Tiada terkira dan tiada disangka-sangka ada saja cara Allah meolong hamba-Nya. Jadi, intinya:
- Shalat berjamaah mendatangkan kedamaian batin dan mencerahkan pemikiran, sehingga pandai menjawab tantangan hidup dalam mengarahkan bahtera rumah tangga berlabuh ke pantai kedamaian dan pahala berlimpah dari Allah SWT.
- Shalat berjamaah mendidik kita mempersatukan visi membiasakan kebersamaan bersilaturrahim dan proaktif mengamalkan amar ma’ruf nahi mungkar.
- Zakat, infak dan sedekah dapat melatih diri kita memiliki kepekaan sosial, ikhlas memberi, rela berkorban demi kepentingan sosial. Hal ini adalah pilar utama untuk membangun kedamaian dan merekat persatuan umat di tengah keberagaman tingkat keberuntungan ekonomi, status sosial dan sebagainya.
Untuk itu, mari kita beramai-ramai beribadah memakmurkan masjid takwa Universitas Medan Area. Semoga Allah memberkati kampus UMA sebagai ladang subur tempat pencarian rezeki kita semuanya. Amin.