MENGHIMBAU
Seluruh Keluarga Besar Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa UMA Untuk Ikut Berpartisipasi Melaksanakan Ibadah Penyembelihan Hewan Qur’ban dengan Menyerahkan:
- Hewan Qur’ban kepada Panitia Idul Adha 1438 H/2017 di Pusat Islam Universitas Medan Area.
- Dana sebesar Rp 1.800.000 (Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah ) untuk pembelian satu ekor kambing/ sepertujuh bagian dari lembu.
Panitia akan menyelenggarakan ibadah qurban hari Jum’at Tanggal 01 September 2017 selepas shalat Idul Adha. Bertempat di halaman samping Masjid Kampus I Universitas Medan Area.
Seluruh pequrban dimohon dapat hadir menyaksikan penyembelihan hewan qurban masing-masing dan ikut membagikan dagingnya.
Perlu kami sampaikan bahwa
- Bila dalam penawaran pembelian hewan qurban terdapat selisih harga, mohon kiranya sisa dananya diizinkan kepada panitia untuk digunakan untuk pembelian kambing atau digunakan untuk kelancaran ibadah qurban.
- Seluruh biaya operasional kegiatan penyelenggaraan ibadah qurban ditanggung oleh Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim
HIMBAUAN
MARI BERPARTISIPASI DALAM IBADAH PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran, 3: 138)
Ayat di atas menegaskan bahwa dalam mengarungi perjalanan hidup bagi seorang muttaqin harus selalu menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan menjadikannya pelajaran yang berguna bagi kehidupan. Sehubungan dengan keterangan ayat di atas ini kami dari Pusat Islam ingin menghimbau dan memberi penjelasan kepada seluruh kaum muslimin supaya dapat berpartisipasi untuk menegakkan ibadah penyembelihan hewan qurban seiring dengan datangnya Idul Adha. Ibadah penyembelihan hewan qurban, selain sebagai ritual ibadah juga sekaligus sebagai penyambung silaturrahim sesama umat agar dapat merasakan suasana hidup bersama dan saling berbagi di saat suka dan duka di tengah masyarakat, membangun persatuan sesama umat dan mempereratnya dengan saling peduli dan berbagi menjadi sebuah keniscayaan yang harus terbangun dalam sistem sosial masyarakat madani, yaitu masyarakat saling membantu, saling menolong, saling menjamin (takaful) agar kehidupan bersama dapat terjalin dengan baik dan penuh kasih sayang antara yang berharta dan yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Sebab hidup ini belum tentu dapat menjamin masa depan kita selalu berada di atas. Panas terik, teduh, adem selalu silih berganti menerpa kehidupan. Menghadapi suasana nasib tersebut kita harus pandai memetik pelajaran yang akan berguna untuk mengatasi masa-masa kesulitan sebagaimana firman Allah.
“…Kami pergilirkan di antara manusia (masa kejayaan dan kehancuran itu agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’ dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Ali Imran, 3: 140)