Ibadah shalat, pada hakikatnya terdiri dari tiga unsur, yakni gerakan shalat, bacaan doa,
dan kekhusyukan hati. Ketiga unsur tersebut menjadi satu rangkaian yang tak bisa dipisahkan
dalam menjalankan ibadah shalat. dr. Sagiran Mkes SpB, telah melakukan serangkaian
penelitian mengenai masalah gerakan shalat. Hasil penelitiannya bisa dibaca di buku Mukjizat
Gerakan Shalat. Menurutnya, gerakan shalat yang akan memberikan manfaat pada tubuh
adalah gerakan ibadah shalat yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunannya. Adapun manfaat
dan gerakan shalat, antara lain
1. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram yang ditandai dengan mengangkat kedua telapak tangan hingga
keduanya sejajar dengan telinga kanan-kiri. Gerakan ini memberi manfaat kesehatan pada
organ tubuh paru-paru, sekat rongga dada dan kelenjar getah bening. Saat tangan terangkat,
maka rusuk akan ikut terangkat sehingga menimbulkan pelebaran rongga dada. Pada saat itu,
mestinya udara nafas akan masuk. Tapi bersamaan dengan itu, orang yang akan memulai
shalat ternyata hams mengucapkan Allahu Akbar, sehingga memaksa udara harus mengalir
keluar. Hal ini menyebabkan sekat rongga dada (diafragma) menjadi terlatih. Selain itu, ketika
tangan terangkat maka ketiak pun akan terbuka. Padahal ketiak merupakan induk atau stasiun
dan peredaran kelenjar getah bening (limfe) di seluruh tubuh. Dengan gerakan takbir yang
berulang-ulang dalam gerakan shalat, maka secara tidak langsung melakukan active pumping
kelenjar getah bening ke seluruh tubuh.
2. Ruku’
Gerakan ruku yang benar adalah posisi punggung, leher dan kepala harus membentuk
garis horizontal. Dengan posisi ini, berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi
atau peregangan mas tulang belakang. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk memelihara
tulang belakang yang selalu terkompresi. Relaksasi mas tulang belakang ini hanya dialami
bagi orang yang melaksanakan ruku’ dalam waktu yang cukup. Artinya, perlu thuma’ninah
dalam ruku’
3. Sujud
Gerakan sujud memberi manfaat bagi daya tahan pembuluh darah di otak. Posisi kepala
yang lebih rendah dan jantung menyebabkan darah berkumpul di pembuluh darah otak. Hal
ini secara tidak Iangsung melatih pembuluh darah di otak agar tidak mudah terserang stroke.
4. Duduk di antara dua sujud
Gerakan duduk di antara dua sujud akan memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi
darah di seluruh bagian tubuh. Saat berada dalam posisi duduk di antara dua sujud, ternyata
aliran darah seseorang tidak akan sampai ke bagian kedua kaki bagian bawah.
Saat diukur ternyata saturasi darah pada jari kaki orang yang sedang duduk di antara
kedua sujud adalah nol. Denyut nadi tidak terasa sama sekali. Hal ini secara tidak langsung
melatih jantung berikut urat-urat nadi seseorang. “Seperti air kran yang mengalir melalui
selang, bila selang secara ber’ulang-ulang dipencet-dibuka berulang-ulang, secara tidak
langsung hal ini akan membuat selang menjadi lebih elastis, sekaligus rnembersihkan kotoran
yang terdapat dalam selang.
5. Salam
Gerakan salam yang ditandai dengan menolah ke kanan dan ke kiri hingga kedua pipi
terlihat oleh orang yang berada di belakangnya, ternyata menimbulkan relaksasi pada otot dan
tulang leher. Di leher, terdapat banyak sekali jaringan sistem syaraf dan juga pembuluh darah
yang menghubungkan kepala dan bagian badan. Gerakan salam akan menghindarkan
seseorang untuk mengalami gangguan syaraf.
Selain itu, shalat juga bermanfaat untuk pembentukan karakter berkepribadian takwa. Di
antara manfaat shalat sebagai pembentukan karakter adalah:
1. Menjaga kesadaran dan pengendalian diri,
Shalat menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah. Ingatan kepada Allah
memberikan stimulus kesadaran terhadap diri. Dengan kesadaran tersebut, manusia mampu
mengendalikan dirinya. Pengendalian diri akan membuat hidup manusia terarah dan fokus.
Dengan begitu, ia akan mampu mengerjakan sesuatu dengan lebih baik disebabkan
kemampuan pengendalian diri yang maksimal tersebut. Inilah hikmah shalat yang Allah
maksud dalam firman-Nya. “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
se/am Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. “(Thaha, 20:
2. Mencegah diri dari berbuat salah
Kesadaran akan Allah sebagai Tuhan yang harus disembah menjadikan manusia selalu
mawas diri. Karakter mawas diri menjadikan manusia melakukan sesuatu dengan penuh
perhitungan karena kesadaran diawasi. Bukan karena adanya CCTV, tetapi karena perasaan
Allah Yang Maha Melihat terhadap segala gerak gerik hamba-Nya. Makanya orang yang rajin
shalat tidak mau melakukan kejahatan walaupun tidak diawasi. Sebab hatinya lebih takut
diawasi oleh Sang Maha Agung Allah SWT. “. . .Sesungguhnya shalat itu mencegah dan
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dart ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan. “(QS. Al-Angkabût, 29: 45).
3. Menanamkan karakter disiplin terhadap waktu
Allah memerintahkan shalat di waktu-waktu yang telah ditetapkan. Hal ini membuat
umat muslim terlatih akan disiplin waktu dalam menjalankan shalat, sehingga mereka terbiasa
disiplin dalam kehidupan sehari-hari. “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hûd, 11: 114).
Medan, 31 Oktober 2016
Muhammad frsan Banus